Ahad, 31 Oktober 2010

Syukran Sahabat ( ^ - ^ )*


Syukran Nur Zalikha Ismail

sebab

mengajar saya dari tengah hari tadi untuk mencantikan blog ini

Alhamdulillah..

banyak ilmu yang dipelajari

untuk saya aplikasikan dalam blog ini...

TERIMA KASIH SAHABATKU....

Bubur Zalikha...

Dia...........

Rakan saya

Sahabat saya

Adik beradik seperjuangan saya

sentiasa bersama tika ini dan selamanya

memahami dan menerima saya seadanya

sentiasa memberi ingatan dan teguran

moga Allah meliharamu wahai sahabat

Sungguh aku sayang ukhwah yang terbina ini

moga kekal hingga akhir hayat..


kenangan antara kita akan sentiasa terpahat di hati

Bila Cinta~

Bila cinta kini
Tak lagi bermakna
Yang ku rasa kini
Hanyalah nestapa
Ditinggalkan cinta masa lalu
Dulu kau tawarkan
Manisnya janjimu
Yang ku sambut itu
Dengan segenap hatiku
Bila engkau pergi
Tinggalkanku
Hilangnya cintamu
Menusuk hatiku
Hingga ku memilih
Cinta yang fana
Perginya dirimu
merobek jantungku
Hingga ku terjatuh
Dalam harapan
Hilangnya cintamu
Menusuk hatiku
Hingga ku terjatuh
Dalam harapan

Cinta illahi adalah cinta yang sejati...

~ Ingin Memilikimu ~



Suatu hari nanti pasti akan memiliki mu..InsyaAllah ~ ~

Walaupun bukan tika ini...

Sabarlah...duhai hati..nanti pasti akan dibeli...
 tunggu balik kampung lah..beli gan ibu  =) 

Berusaha mengumpul duit..

Ingin membelinya..

Sebab

Kandungan dan maklumatnya

sangat bermanfaat,padat dan menarik..

HARUS MEMILIKINYA..




Khamis, 28 Oktober 2010

Ya Allah

mengapa???
aku gagal dalam mengawal diri
mencari ketenangan seperti dahulu
yang damai dan tenang rasanya..


Ya Rabbul Izzati

perasaan itu sering membungkam hati
merubah situasi
mengguris hati
mencalar hati
pada mereka yang ku sayangi

Ya Rafi'

bantulah aku..
hambamu yang kerdil ini
sunggguh aku tidak termampu
mengawal diri
tika berubah situasi
seakan aku berada pada dua alam yang berbeda

Ya Mu'iz

Kepadamu ku berserah
menghadapi segala ketentuanmu
kerna diri ini tahu
ada hikmah disetiap takdirmu
cuma satu ku pinta pada-Mu
pimpinlah hatiku
ke jalan suci yang diredhai oleh-Mu

Ya 'Azim

hanya padamu
ku titipkan doa dan harapan
selain usaha yang kulakukan
namun
aku redha
menghadapi setiap ujian dari-Mu
kerna aku tahu
engkau menyanyangi diri ini
menyayangi hamba yang sabar menempuh dugaan dari-Mu


"SABAR ITU TARBIYAH JIWA DALAM MEMUPUK HATI YANG SUCI"

1. Salimul Aqidah (Akidah yang sejahtera)
Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.
2. Shahihul Ibadah (ibadah yang sahih)
Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: ‘shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.’ Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
3. Matinul Khuluq ( Akhlak yang mantap)
Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh setkal muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman yang artinya: ‘Dan sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlak yang agung’ (QS 68:4).
4. Qowiyyul Jismi ( Sihat tubuh badan)
Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk- bentuk perjuangan lainnya. Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi, dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk yang penting, maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya: ‘Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah’ (HR. Muslim).
5. Mutsaqqoful Fikri (Pengetahuan yang luas)
Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia antuk berpikir, misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.’ Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS 2:219). Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktivitas berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatka pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu. Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah:samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).
6. Mujahadatun Linafsihi (Melawan nafsu)
Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatun linafsihi) merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setkal diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Tidak beragmana seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim).
7. Harishun ‘ala Waqtihi ( Menjaga masa)
Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya. Allah Swt memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama setiap, Yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan:
‘Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu.’ Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk memanaj waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi Saw adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
8. Munazhzhamun fi Syu’unihi ( Tersusun urusannya)
Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya. Dengan kata lain, suatu udusán dikerjakan secara profesional, sehingga apapun yang dikerjakannya, profesionalisme selalu mendapat perhatian darinya. Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya kontinyuitas dan berbasih ilmu pengetahuan merupakan diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam menunaikan tugas-tugasnya.
9. Qodirun ‘alal Kasbi (Mampu berdikari )
Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri (qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena itu pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya raya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah, dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al-Qur’an maupun hadits dan hal itu memilik keutamaan yang sangat tinggi. Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah Swt, karena rizki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.
10. Naafi’un Lighoirihi (Bermanfaat kepada orang lain )
Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar. Maka jangan sampai seorang muslim adanya tidak menggenapkan dan tidak adanya tirák mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang muslim itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan inilah, Rasulullah saw bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir). Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing.







p/s : Kejarlah setiap amal kebaikan yang mampu memberi manfaat pada diri mahupun pada semua    
        insan.. =)



Rabu, 20 Oktober 2010

~ Kenangan ~

20-10-2010

Bismillahirrohamnirrahim...

Lafaz permulaan untuk AZAM baru..

Walaupun bukan tahun baru,

Namun tidak bererti kita tak boleh memperbaharui AZAM yang lama,

Tarikh ini,Menyimpan Seribu Makna,

Terutama kepada sesiapa yang lahir pada hari ini,

Kepada mereka yang mempunyai kenangan pada tarikh ini,


Namun,

Bagiku tarikh ini..

Menyimpan beribu kenangan,

Biarpun pahit mahupun manis,

Mampu menyingkap pelbagai perasaan,

Mampu untuk membina berjuta impian,

Mampu untuk memberi inspirasi diri,

Dalam menggapai impian agar menjadi realiti.


Ya, tarikh ini,

Punya Makna tersendiri,

Buat diri yang merindu kasih illahi,

Kerna setelah sekian lama,

Akhirnya terungkap jua,

Biar terlerai segalanya,

Namun, usah risau..

Satu saat nanti pasti detik manis akan menanti,

Buat diri yang rindu cinta dan kasih illahi,

Agar ianya terus bersemi hingga akhir nanti,


Tarikh ini juga,

Kotak hati dan kunci itu,

Ku letakan ia jauh di sudut hati,

Agar isi di kotak itu,

Tidak bisa dikeluarkan hingga sampai masanya nanti,

Ku letakan kotak dan kunci itu,

Di sebuah taman hati,

Akan kusirami dengan rasa rindu pada illahi,

Akan kubajainya dengan keredhaan dari-Nya,

Moga suatu hari nanti,

Saat yang dinanti,

Akan ku buka menggunakan kunci itu,

Bersama insan yang merindui cinta illahi,

Agar dapat ku semainya untuk kekal bahagia selama-lamanya.


Tarikh ini,

Aku menjadi insan baru,

Punyai misi dan visi tersendiri,

Biarpun kenangan yang dulu,

Bisa menyingkap tirai hati,

Namun, akanku anggap ia,

Seperti angin yang menyapa di pipi,

Dalam aku mengisi peribadi diri,

Mencapai rahmat illahi,

Menggapai impian di hati.


Tarikh ini juga,

Ku khususkan pada perindu illahi,

Kerna memahami kerinduan di hati,

YAKINlah,

Suatu hari nanti,

Pasti bahagia menanti,

Kerna kasih yang diberi,

Hanya pada Ya Rabbi illahi.


YAKIN ~ BAHAGIA ~ TENANG



~ Salam Ukhwah buat semua ~

BUAT SEKIAN KALINYA BERSYUKUR PADA ILLAHI 

Alhamdulillah..
Subhanallah...
Hati kecil ini berzikir dan bertahmid..
Atas segala ketentuan yang diberi..

Indahnya hati tika ini,
Ketenangan yang lama menghilang,
Kini,
Ku temui kembali.

Ku bersyukur pada-mu Rabbi,
Atas Hidayah yang diberi,
Sungguh,
Aku terpana,
Saat aku bisa kembali,
Berpaut pada dahan cinta illahi,
Yang aku dambakan dahulu..

Tidak kusangka,
Pepohon kasih dari-Mu,
Tempat ku berteduh dahulu,
Tempat ku meluahkan rasa,
Akhirnya,
Aku bisa kembali merasainya..
Walau satu detik dahulu,
Hati kecil ini berkata,
Mana bisa kurasai semula,
Segala nikmat yang diberi..

Kini,
Kupanjatkan rasa syukur,
Pada mu illahi,
Pencipta seluruh alam,
Kerna aku bisa,
Merasai kembali,
Ketenangan, kebahagiaan, Kasih Sayang,
Yang aku miliki dahulu tika bersama-Mu..

Yakin..
Bahagia..
Tenang..
Buat selamanya..
Dalam mencari..

" Cinta Hakiki Cinta Yang Sejati "


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...