Sabtu, 22 Januari 2011

LUKISAN JIWA

Tinta ku coretkan,
Tarian tangan tersusun indah,
Melakar rasa gubahan hati,
Titik duka dan lara,
Kerna tiada siapa yang mengerti,
Gelodak  jiwa ini.

Aku gadis biasa,
Yang punya teman dan keluarga,
Namun semua yang berlaku hanya sebuah fantasi,
Penuh lakonan di pentas dunia,
Hingga mengabur jasad dan minda.

Ku laungkan azimat buat mereka,
Hentikan lakonan itu,
Kerna aku sudah penat dan lelah,
Melayari dunia fantasi mereka
Yang penuh tipu dan daya.

Satu saat dan tika dulu,
Aku rebah tidak mampu bangkit semula,
Meratapi kesedihan dihati,
Tersenyum dan tawa dalam derita,
Hanya untuk mereka,
Sahabat tersayang semua.

Wahai bintang dan bulan,
Teman diri saat duka dan lara,
Yang mampu melihat namun tidak mampu berkata,
Apa yang harus ku lakukan kini,
Adalah aku harus pergi,
Dari kehidupan mereka semua,
Agar kegembiraan itu terus kekal selamanya,
Tidak dikotori noktah kesedihan di hati mereka.

Pada saat tinta ini ku cipta,
Aku masih punya yang Esa,
Untuk terus ku panjatkan doa dan harapan,
Menghilangkan segala resah dihati,
Menghilangkan nestapa dijiwa,
Meredhai segala ketetapan ilahi,
Kerna segalanya Rahsia Allah,


Tasik Proton City
20 December 2010

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...